Belakangan ini aku sering mendengar istilah Internet of Things, tapi gak gitu paham apa maksudnya. Sejauh ini sih aku cuek saja, toh belum bersinggungan dengan pekerjaan. Akhirnya pagi ini tertarik dengan satu link video yang memberi penjelasan tentang IoT ini.
Intinnya adalah benda-benda bisa berkomunikasi satu sama lain lewat internet, bahkan tanpa campur tangan manusia. Apakah ini hal baru? Tergantung definisi barunya sejak kapan, yang jelas sih kalau di film-film sudah sering kita tonton kisah-kisah fiksi tentang teknologi ini.
Tapi sekitar 10 tahun lalu aku sudah sempat mendengarkan cerita dari Pak Bagus Mahawan tentang hal ini. Hanya saja waktu itu istilah IoT belum ada.
Dalam sebuah perjalanan penuh macet menuju pertemuan dengan salah satu client di Jakarta, pak Iwan berkisah tentang apa yang sedang terjadi di Jepang. Terkesan bahwa saat ini mereka sedang stagnan dalam perkembangan teknologi, dan mulai kalah dengan negara lain. Makanya mereka sedang mengembangkan konsep IT yang disebut dengan ubiquity. Kurang lebihnya itu lah. Intinya teknologi yang akan menghubungkan peralatan-peralatan, bisa rumah tangga atau dimanapun.
Misalnya ada kulkas yang bisa mendeteksi stok susu. Jika susu sudah habis, atau hampir habis, sistem di kulkas itu akan memberi informasi ke pemilik. Atau bisa langsung menghubungi pihak supermarket tertentu untuk memesan susu secara otomatis. Obrolan yang cukup menarik waktu itu karena penggunaan teknologi yang cerdas dan tepat bisa sangat mempermudah dan memanjakan hidup.
Tapi di satu sisi aku juga pesimis, dari sisi keamanan. Adanya integrasi system, apalagi kalau sampai terhubung ke internet, berarti akan memungkinkan celah untuk hacker atau pihak lain untuk menerobos sistem dan ngobok-obok semua perangkat yang terhubung. Apa gak bahaya? Kebanyakan nonton film tentang hacker, apalagi yang terakhir dari Fast and Furious 6 soal God's Eye :)
Di luar masalah pesimis, tampaknya IoT adalah hal lain yang akan berkembang dan perlu dipertimbangkan kalau ingin selalu uptodate dengan perkembangan teknologi.
Intinnya adalah benda-benda bisa berkomunikasi satu sama lain lewat internet, bahkan tanpa campur tangan manusia. Apakah ini hal baru? Tergantung definisi barunya sejak kapan, yang jelas sih kalau di film-film sudah sering kita tonton kisah-kisah fiksi tentang teknologi ini.
Tapi sekitar 10 tahun lalu aku sudah sempat mendengarkan cerita dari Pak Bagus Mahawan tentang hal ini. Hanya saja waktu itu istilah IoT belum ada.
Dalam sebuah perjalanan penuh macet menuju pertemuan dengan salah satu client di Jakarta, pak Iwan berkisah tentang apa yang sedang terjadi di Jepang. Terkesan bahwa saat ini mereka sedang stagnan dalam perkembangan teknologi, dan mulai kalah dengan negara lain. Makanya mereka sedang mengembangkan konsep IT yang disebut dengan ubiquity. Kurang lebihnya itu lah. Intinya teknologi yang akan menghubungkan peralatan-peralatan, bisa rumah tangga atau dimanapun.
Misalnya ada kulkas yang bisa mendeteksi stok susu. Jika susu sudah habis, atau hampir habis, sistem di kulkas itu akan memberi informasi ke pemilik. Atau bisa langsung menghubungi pihak supermarket tertentu untuk memesan susu secara otomatis. Obrolan yang cukup menarik waktu itu karena penggunaan teknologi yang cerdas dan tepat bisa sangat mempermudah dan memanjakan hidup.
Tapi di satu sisi aku juga pesimis, dari sisi keamanan. Adanya integrasi system, apalagi kalau sampai terhubung ke internet, berarti akan memungkinkan celah untuk hacker atau pihak lain untuk menerobos sistem dan ngobok-obok semua perangkat yang terhubung. Apa gak bahaya? Kebanyakan nonton film tentang hacker, apalagi yang terakhir dari Fast and Furious 6 soal God's Eye :)
Di luar masalah pesimis, tampaknya IoT adalah hal lain yang akan berkembang dan perlu dipertimbangkan kalau ingin selalu uptodate dengan perkembangan teknologi.
Comments